Selasa, 27 Oktober 2015

Islam dan Human Rights

Berbicara mengenai hak asasi manusia, hak asasi manusia sendiri adalah sesuatu yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia sejak manusia itu berada didalam kandungan seorang ibu yang akan melahirkan manusia tersebut. Jadi tidak ada seorang pun yang dapat mengambil atau mencabut hak asasi manusia tersebut sejak mereka di dalam rahim seorang ibu. Itu berarti, dilarang keras untuk melakukan aborsi, dikarenakan semua mahluk hidup berhak atas hidup, dan jika seseorang melakukan suatu aborsi, maka ia mengambil hak manusia tersebut untuk dapat hidup di dunia ini. Jika kita berbicara dalam pandangan Islam, seorang muslim memang dilarang untuk melanggar hak asasi manusia lainnya. Banyak juga ayat-ayat Al-Quran dan hadis yang mengatakan bahwa tidak ada suatu kekuatan apapun yang dapat mencabut hak asasi manusia. Dan menurut Islam, manusia adalah mahluk yang bebas dan memiliki tanggung jawab, oleh sebab itu manusia memiliki kebebasan serta hak yang tidak dapat dicabut atau di ganggu oleh manusia lain. Kebebasan disini adalah kita dapat melakukan apapun sesuai keinginan selama perbuatan itu tidak mengganggu kebebasan atau hak manusia yang lainnya. Akan tetapi, selain kebebasan, manusia juga dituntut untuk bertanggung jawab. Berarti kebebasan secara eksistensial tidak dapat terwujud tanpa tanggung jawab manusia itu sendiri.

Hak asasi manusia dalam Islam mengandung prinsip-prinsip dasar persamaan, kebebasan, dan penghormatan terhadap sesama manusia. Artinya, Islam memandang semua manusia setara dan sama. Sementara yang membedakan adalah derajat ke taqwaannya dan juga amal dari manusia tersebut. Dijelaskan pada surat Al Hujurat ayat 13:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
(Q.S. Al Hujurat ayat 13)

Namun dalam ajaran Islam terdapat ajaran Islam mengenai Jihad. Jihad sendiri adalah bereperang di Jalan Allah. tetapi tidak semua Jihad dapat di artikan sebagai perang, seperti contoh nya adalah berdakwah juga dapat dikatakan sebagai jihad. Namun kita mengambil Jihad yang artinya berperang di Jalan Allah. Pada zaman Rasulullah, jihad adalah kaum muslim yang memerangi kaum kafir yang pada saat itu menjadi musuh besar dari kaum muslim. Yang menjadi pertanyaan besar adalah dalam konteks Human Rights. Dijelaskan bahwa tidak ada suatu kekuatan apapun yang dapat mencabut hak asasi manusia. Dan dalam berperang, itu berarti kita mengambil hak asasi manusia untuk hidup di dunia ini, yaitu dengan cara membunuh. Jadi apakah Jihad itu dilarang ? Banyak perspektif yang mengatakan bahwa Jihad diperbolehkan dan itu terdapat dalam ayat Al-Quran. Jika ada yang mengatakan Jihad tidak diperbolehkan, itu adalah perspektif dari barat. Ada beberapa prinsip antara hak-hak asasi manusia dilihat dari sudut pandang Barat dan Islam. Dan menurut sudut pandang Barat, manusia ditempatkan pada posisi bahwa manusialah yang menjadi tolak ukur segala sesuatu. Sedangkan dalam Islam sendiri dinyatakan dalam firman Allah, Allah-lah yang digunakan sebagai tolak ukur segala sesuatu, sedangkan manusia diciptakan Allah adalah semata-mata untuk mengabdi kepada-Nya. Artinya bagi muslim adalah manusia harus meyakini pokok-pokok ajaran Islam yang dijelaskan pada dua kalimat Syahadat. Dan jika dalam sudut pandang barat mengatakan bahwa Jihad dalam Islam adalah melanggar hak asasi manusia, sebenarnya adalah pernyataan yang kurang benar. Mengapa? karena Jihad dalam arti berperang dalam Islam adalah seperti yang di jelaskan di atas tadi bahwa muslim memerangi kaum kafir. Kaum kafir pada zaman Rasulullah sangatlah membenci ajaran Islam dan menjelek-jelekkan agama Islam dengan cara yang sangat amat tidak pantas. Dan dalam Islam sendiri, berjihad juga dapat dilakukan tanpa kekerasan. Jadi, hak asasi manusia dalam artian barat dan juga hak asasi manusia dalam artian Islam tidak bisa digabungkan dan disatukan.

Senin, 26 Oktober 2015

Islam dan Terorisme

Terorisme adalah perbuatan yang mengarah kepada kekerasan dan pelakunya melanggar aturan hukum, yang menimbulkan suatu ketakutan (teror) yang pelakunya memiliki suatu tujuan tertentu. Dalam Islam sendiri, terorisme sangat dilarang, sekalipun dalam Al-quran. Makna dari terorisme sendiri sangat banyak dan belum ada definisi pasti mengenai Terorisme. Terorisme sendiri sering dikait-kaitkan dengan Jihad. Kata jihad berasal dari bahasa Arab, kata jihad diambil dari kata dasar جـهـد .Secara bahasa kata “al-jihaad” berasal dari kata “jaahada”, yang bermakna “al-juhd” (kesulitan) atau “al-jahd” (tenaga atau kemampuan).  Jihad secara bahasa berarti mengerahkan dan mencurahkan segala kemampuannya baik berupa perkataan maupun perbuatan. Dan sering kali juga Terorisme di hubungkan dengan agama Islam. Mengapa Islam sering kali di hubungkan dengan terorisme ini? Memang, dalam Islam Jihad bisa juga disebut berperang, tetapi berperang di jalan Allah. Jika mengacu pada Terorisme oleh kaum Muslim, bisa dikatakan bahwa  pelaku terorisme yang dilakukan oleh kaum muslim ini menganut Islam garis keras, yaitu mereka yang meyalahgunakan atau salah mengartikan arti kata dari Jihad. Mungkin dalam pemikiran mereka, jihad yang dimaksud adalah memerangi para pendosa, tetapi sebenarnya tidak dengan cara yang melibatkan para orang-orang tak berdosa yang tidak ada sangkut pautnya dengan mereka. Seperti contohnya pada Bom Bali pada tahun 2000 an silam. Banyak orang-orang tak bersalah yang terenggut nyawa nya karena bom tersebut.


Adapun dalam Al-Quran
لاَ يَسْتَوِي الْقَاعِدُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ غَيْرُ أُولِي الضَّرَرِ وَالْمُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فَضَّلَ اللَّهُ الْمُجَاهِدِينَ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ عَلَى الْقَاعِدِينَ دَرَجَةً وَكُلاًّ وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَى وَفَضَّلَ اللَّهُ الْمُجَاهِدِينَ عَلَى الْقَاعِدِينَ أَجْرًا عَظِيمًا
Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak mempunyai udzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk, satu derajat.Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar. (QS. An-Nisaa`: 95)
 Rasulullah SAW juga bersabda
اِنَّ اللهَ رَفِيْقٌ يُحِبُّ الرّفْقَ فِى اْلاَمْرِ كُلّهِ وَ يُعْطِى عَلَيْهِ مَا لاَ يُعْطَى عَلَى اْلعُنْفِ. البخارى
Sesungguhnya Allah itu lemah-lembut. Ia mencintai kelemah-lembutan dalam segala hal. Dan Dia akan memberi apa yang tidak Dia berikan kepada kekerasan. [HR. Bukhari]
Jadi sudah jelas bahwa Terorisme sangat menentang ajaran agama Islam sendiri. Lalu mengapa Islam sendiri dikenal sebagai agama Teroris ? Zaman sekarang, teknologi sudah sangat maju, apapun dapat kita ketahui atau kita cari melalui media-media. Dan media sosial ataupun media massa adalah "Mind Control" para masyarakat. Kita dapat ambil contoh tragedi 9/11, yang dilakukan oleh Osama Bin Laden. Beliau adalah orang muslim yang melakukan terorisme pada Amerika, yang notabene adalah masyarakat-masyarakat non-muslim. Kita tahu bahwa Amerika adalah negara Adidaya yang terkenal dengan semua kekuatan nya. Salah satunya adalah pada media massa tersebut. Dengan pengaruh media massa nya, mengutarakan bahwa Islam adalah agama teroris. Dan itu dikarenakan Osama Bin Laden yang melakukan aksi teroris nya dengan mengatasnamakan Jihad. Oleh karena itu lah perspektif kebanyakan masyarakat menjadikan Islam dikaitkan dengan agama teroris. Sebenarnya tidak semua muslim adalah teroris, hanya saja banyak aksi-aksi teroris yang pelakunya adalah seorang Muslim. Dan pada zaman sekarang, Jihad dapat dilakukan bukan hanya berperang di jalan Allah. Namun dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu contohnya adalah jihad melawan hawa nafsu.